Untukmu aku jujur, bahkan terlalu jujur, kelewat jujur
hingga tak lagi ada ragu tuk ungkap kasih ini.
Nengquw... Perahu kecil tertambat sudah di muara kasih.
Kendaraan paling akhir untuk kita pergi hijrah menjelajahi urat angin
hingga akhirnya kita kan sampai dipenyatuan jiwa.
Pintalan mimpi tetang senja, membuatku tak lagi peduli akan cuaca.
Aku akan terus melabuhkan perahu itu. Perahu kecil namun kokoh.
Peganganlah, mungkin sesekali kita akan oleng oleh riak air berupa ombak.
Lagi, Tentang Senja
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar