Aku menjadi seniman
Ku pahat dan ukir senja tanpa saksi
Namun, tuk siapa kini indahnya?
Aku menjadi seniman
Kususun retak hati hingga utuh kebali
Ku tempel pada dinding dalam ruang yg tak lagi berisi
Lalu, siapa yang akan melihatnya?
Cerobohnya aku ketika terpaku dalam senja yang bisu
Jariku jarimu lengah, hingga perak yang melingkar
Jatuh dan menggelinding entah kemana
Namun, jangan pergi dulu…
Bisakah kau diam sebentar?
Kan ku buat yang baru
Yang tak lagi perak
Kan ku ganti dengan emas
Dari warna senja yang paling indah
Taukah kau, Semua akan jadi lebih indah?
Bagimu…
Bagiku…
Bagi Senja yang katamu akan terlahir…
Bagi..
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar