Beberapa hari ini aa lebih bisa menikmati pagi, waktu dimana hari bermula. Ada beberapa hal lebih yang bisa dilakukan. Mulai dari gosok gigi lebih awal (tak apalah mandi mah agak siangan aja), Sarapan lebih awal (mudah-mudahan bisa nambah kadar lemak dalam tubuh aa), cuma mama rada kelimpungan nyari sarapannya, da biasanya aa sarapan kisaran jam 10 pagi (pagi buat aa, teuing ceuk batur mah), bisa punya waktu lebih tuk berinteraksi ma orang rumah, bisa nganter melly ke tempat kerja, bisa baca koran dengan gairah (anger karna kupi dan rokok), bisa bikin perencanaan lebih asak, seharian ini teh mu ngapain aja. Yang pasti, itu semua adalah ungguhan hikmah yang aa dapat karna harus nganter neng pergi ke kantor. Makasi neng yang mau memanfaatkan aa (tong kasinggung nya!), makasi Adi yang mesti cuti karna nikah (laku oge ning maneh endog monyet!?), Makasi motorquw selaku alat ransportasinya (mmm.. lewat bulan ini berarti masih bersisa 20 x bayar cicilannya), makasi mama atas sarapan yang salalu tersedia di pagi hari (pasti dalam atina mah aneh da ningali aa), makasi jarak Ciomas-Bangbaung, panjang jarak itu adalah panjang kebersamaan aasarengneng, makasi oge ka kang Ujang, Asep, didin, suja'i,... (halah, saha eta?).
Cuma satu hal tak menyenangkan yang aa dapati kemarin pagi, ternyata aa ta cukup pandai memaknainya. Jadi teringat waktu yang lalu, ketika pak RT meminta sumbangan ke rumah... halah salah, maksudnya, ketika aasarengneng makan di sebuah rumah makan di kisaran Sukasari (pasti neng mah dah lupa), waktu itu kita lagi bahas kalo aa bersedia lepasin neng seandainya a man named Bagen bersedia ngasih kenyamanan buat neng. Aa juga bilang "aa bisa terima, asal neng bisa nyaman. Sakit pasti emang, tapi tak apa, sakit itu hanya sebuah rasa yang mewaktu, yang lambat laun akan memudar kemudian redup". Tapi, efek dari kejadian tak enak yang aa dapati kemarin pagi, ternyata amat berlawanan dengan apa yang aa bilang tadi. Ternyata aa langsung down dalam menyikapinya. Maaf, aa salah. Tak semestinya aa berlebihan dalam menyikapinya. Neng bener, itu hanya sebagian dari konsekuensi yang mesti aa terima demi memperjuangkan harapan kita.
Besok, kembali aa akan jemput neng. Menghadapi kemungkinan terjadinya hal yang serupa dengan pagi kemarin. Aa siap. Dan dengan mengucap Bismillah.... aa berharap kebaikanlah yang kelak aa dapati. Wwwuuuaaaghhhh.... ngantuk uy. Pulang ah.
Mangga Kang Ujang, Asep, didin, suja'i,...
Semangat di Hari yang Pagi...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
aaquw.. neng sayang aa!!
Posting Komentar