Ketenangan dalam jiwa aa sempat aa dapat ketika kita sepakat tuk tetap menjaga hubungan sebagai layaknya seorang kakak beradik. Setelah itu, semuanya berasa enak buat aa. Makan, tidur, kerja ataupun lakuin kegiatan lainnya. Karna aa pikir aa masih bisa menjaga neng, menyurahkan kasih aa seebagai seorang kakak terhadap adiknya. Aa telah membuang keinginan lain dari neng selain itu, sungguh.
Dulu, Neng juga yang bilang kita masih bisa berteman, layaknya dulu sewaktu kita tak memiliki hubungan spesial. Sewaktu aa bilang "aa butuh neng.." dan neng jawab "neng akan slalu ada tuk aa, sebagai teman". Sekarang, ketika aa mampu menerima itu, neng malah kehilangan sama sekali rasa peduli neng tuk aa. Yang aa rasa, neng tak bisa bersikap seperti yg pernah neng bilang dulu. Aa sudah meminimalisir komunikasi sama neng. Hanya disaat aa perlu baru aa komunikasian sama neng. Itupun hanya lewat sms atau pm di ym. Namun Neng canderung lebih menunjukan kebencian tuk aa. Sore tadi, ketika aa basah kuyup keujanan, neng malah mengalihkan pandangan neng dari aa sembari nelpon. Padahal neng lihat aa. Hal itu membuat aa malu tuk menyapa neng, karena nengnyapun membuang muka dari aa. Padahal disitu banyak orang, neng menunjukan ketidak bisaan sama mereka. Sungguh, aa gak tau harus bersikap seperti bagaimana lagi.
Neng, apa sebenarnya neng ingin aa sepenuhnya lenyap dari kehidupan neng? Jika iya, apa aa harus ikuti lg inginnya neng yg satu itu? Percayalah neng, Aa hanya ingin melakukan kebaikan tuk neng. Sebagai usaha aa untuk mengurangi kegetiran karena rasa bersalah yang begitu mendalam. Setidaknya, sampai neng pergi. Karna aa tau sekarang2 ini neng lagi giat melamar kerja ke tempat lain.
Pada akhirnya aa harus bertanya....
Adikku... apa neng benci sama aa?
Adikku...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar