Carita Urang

Segala serba ironis...
Kesejatian dalam merasa, ikhlas walau dengan memelas.

Ironis...
neng janjikan akan selalu ada sewaktu bersikap dulu
Yang nyata, ada untuk apa? Sebagai temanpun tidak.

Ironis...
neng bilang kita akan menjalaninya seperti biasa, seperti dulu saat senja tak pernah kita undang tuk dilihat bersama...
Yang nyata, neng menghindar, menjauh...
Saat ini, Seetelah langkah terseret payah, tak sedikitpun tangan neng coba menyambut.

Ironis...
neng bilang kita pasti bisa...
Yang nyata, siapa yang tak bisa bersikap biasa? Terutama saat di kantor. Canda neng sama sekali punah tuk aa.

Ironis...
neng bilang lebih baik tanpa benci...
Yang nyata, setiap sikap neng terasa terselip benci.
Ironis....
neng bilang sayang aa, yg saat ini sebagai kakak bagi neng
Yang nyata, hampir sudah tak terasa lagi kepedulian neng tuk aa. Sedikitpun tak lagi terasa.

Ironis...
Flexi mengembara ke lain daerah, esia datang sambut hal baru... padahal katanya aa boleh cerita, aa boleh tanya kabar neng.

Ironis...
Dengan c abang neng bener2 bisa mengnggapnya sbgai kakak. Sedang tuk aa, menelpon nengpun sangat sulit.

Ironis...
Neng bgitu punya pnilaian positif tuk c abang. Padahal nyata dy ninggalin neng.
Sedangkan aa, neng mau aa lakuin apa tuk mempertahankan neng dulu?
Neng bilang bahkan abang ke rumah tanpa neng ketahui. Dy bisa deket keluarga neng karena sudut pandang yg subjektif dari orang rumah. Apa smpet terpikir sama neng, jika aa mendapatkan kesempatan yg sama, apa aa tak bisa sedekat itu?

Ironis...
Neng bilang abang sudah dianggap saudara sendiri...
Neng bilang neng tak punya maksud apapun dengan makin intensnya komunikasi neng ma dy.
Lalu apakah neng jg brpikir, kl dy pun gak punya maksud apa2? Komunikasian seperti apa yg tanpa ada niatan apapun jika hanya intens disaat tertentu? Ada apa? Kenapa Momentnya pas? Apa semua karena hal itu? Maaf, aa jadi berpikir ngaco.

Ironis...
Setelah semua itu... tak sedikitpun sayang aa berkurang.

Ironis memang. Karna sayang bukan kepalang.
karena "cinta itu adalaha anugerah tuhan yang indah, seindah cerita nengsarengaa.." seperti yang neng tulis sendiri di blog ini.

Tak apa, cerita ini akan tetap indah. Dengan ketulusan, apapun pasti akan indah...