Ah cinta...
Aku terjerat dalam labirinmu
Aku bilang aku sungguh
Tetapi tetap saja ikhlasku rapuh
Aku bilang aku kuat
Namun nyatanya aku sekarat
Aku bilang aku Faham
Kerut keningku menahan otak yang keram
Kenapa sebagian adegan keluar dari skenario?
padahal skenarioku indah
Skenario yang kususun dengan tinta airmata
Taukah kau?
untuk menyusun skenario itu aku harus menangis
Tak jarang kudatangkan sendiri sakit itu biar aku menangis
Aku benturkan kepalaku, aku tusuk ulu hatiku
bahkan aku bakar sendiri kemaluanku
Semua itu aku lakukan untuk membuat sebuah kisah yang indah
Namun selalu saja laku-ku kaku, bisau, bau
Sepertinya airmataku kurang sendu
Aku harus lebih pintar merasakan sakit
Agar Skenarioku lebih bangkit, apik, cantik
Maka dari itu...
Berikan aku tembok keras untuk tempatku benturkan kepala
Atau Belati yang tajam untuk ku hujamkan ke ulu hatiku
Pasti tangisku akan lebih keras
Dan airmataku akan lebih berkualitas
@$* /-%^...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
dalem bgt aaquw, dan sedalem itu juga rasa yang kita punya..
nengsarengaa, kan selalu terus bersama. amien...
Posting Komentar